Seluruh aksi unjuk rasa dan pawai akan dilarang di
Arab Saudi, demikian pengumuman Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi
melalui televisi.
Pernyataan kementerian mengatakan aparat keamanan akan menggunakan segala cara untuk mencegah upaya mengganggu ketertiban umum.
Pengumuman itu menyusul serangkaian aksi unjuk rasa oleh kelompok minoritas Syiah di Provinsi Timur yang kaya minyak.
Bulan lalu Raja Abdullah mengumumkan serangkaian
tunjangan dalam upaya yang tampaknya dimaksudkan untuk melindungi
kerajaan Saudi dari gerakan perlawanan antipemerintah yang menyebar di
negara-negara Arab.
"Undang-undang di kerajaan melarang dengan tegas
berbagai bentuk aksi demonstrasi, pawai dan aksi duduk, karena tindakan
itu melanggar hukum Syariah serta norma dan tradisi masyarakat Saudi,"
demikian ditulis dalam pernyataan Kementerian Dalam Negeri itu.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa polisi
"diberikan wewenang oleh hukum untuk mengambil semua langkah yang
dibutuhkan terhadap semua orang yang mencoba melanggar undang-undang".
Aksi unjuk rasa di Provinsi Timur itu, yang
memproduksi banyak minyak mentah Saudi, menuntut pembebasan para tahanan
yang menurut para demonstran ditahan tanpa diadili.
Pengumuman mengenai larangan protes itu
dikeluarkan setelah Raja Abdullah minggu lalu kembali ke ibukota,
Riyadh, setelah beberapa bulan dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat
dan berisitrahat di Maroko.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/03/110305_saudidemo.shtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar