Rabu, 08 Februari 2012

PERNYATAAN PARA ULAMA’ ISLAM TENTANG SYI’AH RAFIDHAH 3

Berkata Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Hazm rahimahullah tentang rafidhah, ketika beliau berdebat dengan orang-orang nashara, dan mereka (orang-orang nasharah) menghadirkan kitab-kitab rafidhah untuk membantah beliau. Beliaupun menjawab “Sesungguhnya rafidhah bukan bagian dari muslimin, dan perkataan mereka bukanlah hujjah bagi agama ini. Akan tetapi rafidhah adalah kelompoj yang muncul pertama kali, dua puluh lima tahun setelah wafatnya nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.”

Beliau juga berkata: “(rafidhah) adalah kelompok yang berjalan sealiran dengan Yahudi dan Nashara dalam hal dusta dan kufur.”. (Al-Fashlu fil Milal wan Nihal, 2/78 )
perhatikanlah pernyataan Ibnu Hazem diatas, beliau termasuk ulama’ yang paling tahu tentang rafidhah. Walaupun beliau hidup jauh dari ulama’ yang telah kami sebutkan pada bagian pertama dan kedua lalu toh beliau memiliki pendapat yang sama dengan mereka. Beliau mengeluarkan syi’ah rafidhah dari bingkaian islam dan menyamakan mereka dengan Yahudi dan Nashara.

Berkata Imam Abu Zur’ah Ar-Razi: “Jika engkau mendapati seseorang mencela para shahabat nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, ketahuilah bahwa ia seorang Zindiq (yaitu seorang yang berpura-pura masuk islam dengan niatan menghancurkan islam dari dalam).”
Renungkanlah fatwa Imam Abu Zur’ah diatas, beliau menjuluki orang-orang yang membenci shahabat nabi shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai zindiq, mengapa demikian? Ya, karena melalui merekalah islam ini sampai kepada kita, jika para shahabat di cela bahkan sampai di kafirkan berarti sama saja kita menggugurkan agama islam yang mulia ini.

Dewan Fatwa Arab Saudi yang tergabung dalam Lajnah Daimah lil Buhutsil Ilmiyah wal Ifta’ pernah ditanya dengan sebuah pertanyaan dari seorang yang tinggal di perbatasan bagian selatan yang bertetangga dengan markaz Iraq, disana terdapat sekelompok Syi’ah Jakfariyyah, diantara mereka (yakni kaum muslimin disana) ada yang enggan memakan sembelihan mereka (Syi’ah Jakfariyah) diantara mereka juga ada yang memakannya. Penanya berkata: “Apakah halal bagi kami memakan sembelihan mereka? Perlu diketahui bahwa mereka selalu berdo’a (menuhankan) Ali, Hasan, Husein, dan semua imam-imam mereka ketika waktu sempit dan lapang.
Jawab:
Segala puji hanya milik Allah semata, shalawat dan salam kita panjatkan kepada rasul, keluarga dan para shahabatnya… waba’du:
Jika memang keadaannya seperti yang ditanyakan diatas bahwa jama’ah yang tergabung dalam Syi’ah Ja’fariyah itu berdo’a kepada Ali, Hasan, Husein dan imam-imam mereka maka mereka musyrik, murtad (keluar) dari bingkaian islam –wal-’iyadzu billah- tidak boleh memakan sembelihan mereka, karena (sembelihan merek itu) adalah bangkai walaupun mereka menyebut nama Allah

Lajnah daimah
Diketuai oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bazz
Wakil: Syaikh Abdurrazaq Afifi
Anggota: Syaikh Abdullah bin Ghudyan dan Syaikh Abdullah Qu’ud

(Fatawa Lajnah Daimah lil Ifta’, 8/264)



http://haulasyiah.wordpress.com/2008/07/29/pernyataan-para-ulama%E2%80%99-islam-tentang-syi%E2%80%99ah-rafidhah-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar