Jumat, 06 Mei 2011 18:31 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,NAZARET--Seorang pejabat Zionis
Israel, Neir Barakat mengatakan, memilih Yerusalem sebagai ibu kota
Palestina adalah sesuatu yang tidak realistis dan tidak mungkin
dilakukan.
Stasiun televisi chanel 7 Israel menyebutkan, kepala distrik Yerusalem, Barokat menganggap tuntutan otoritas Palestina agar Entitas menyingkir dari setengah wilayah Yerusalem, untuk bisa dijadikan ibu kota Palestina, tidak realistis.
Ide semacam ini tidak bisa diterapkan, mengingat tingginya jenis etnis yang mendiami kota tersebut, ungkapnya. Pernyataan ini diungkapkan Barokat Kamis (5/5) dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di kantornya di Yerusalem.
Ia mengatakan, pembicaraan mengenai penghentian pembangunan di Tepi Barat masuk dalam proses perundingan sejak 1967 lalu. Mencakup semua wilayah yang terletak di beberapa daerah yang masih belum jelas, apakah ikut ke kota Yerusalem atau di luar kota Yerusalem.
Stasiun televisi chanel 7 Israel menyebutkan, kepala distrik Yerusalem, Barokat menganggap tuntutan otoritas Palestina agar Entitas menyingkir dari setengah wilayah Yerusalem, untuk bisa dijadikan ibu kota Palestina, tidak realistis.
Ide semacam ini tidak bisa diterapkan, mengingat tingginya jenis etnis yang mendiami kota tersebut, ungkapnya. Pernyataan ini diungkapkan Barokat Kamis (5/5) dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di kantornya di Yerusalem.
Ia mengatakan, pembicaraan mengenai penghentian pembangunan di Tepi Barat masuk dalam proses perundingan sejak 1967 lalu. Mencakup semua wilayah yang terletak di beberapa daerah yang masih belum jelas, apakah ikut ke kota Yerusalem atau di luar kota Yerusalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar