الصديقون ثلاثة : حبيب النجار مؤمن آل يس الذي قال : (يا قوم اتبعوا المرسلين)، و حزقيل مؤمن آل فرعون الذي قال : (أتقتلون رجلا أن يقول ربي الله)، و علي بن أبي طالب و هو أفضلهم
“(Manusia yang bergelar) Ash Shiddiq ada tiga, Habib An Najjar,
seorang yang mukmin dari keluarga Yasin, yang pernah berkata, ‘Wahai
kaumku, ingutilah para rasul!’ dan Hizqil, seorang yang mukmin dari
keluarga Fir’aun, yang pernah berkata, ‘Apakah kalian akan membunuh
seorang yang mengatakan Rabbku adalah Allah?!’ serta Ali bin Abi Thalib,
dan ialah yang terbaik.”
Palsu. Disebutkan Asy Suyuthi dalam Al Jami’ush Shaghir dari riwayat Abu Nu’aim dalam Al Ma’rifah
dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abi Laila, Al Munawi selaku pensyarah kitab
tersebut hanya berkata, “Diriwayatkan Ibnu Mardawaih dan Ad Dailami.”
Akan tetapi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, ‘Hadits ini dusta.’
Dan disepakati oleh Adz Dzahabi dalam Mukhtashar Al Minhaj hal.309. Cukuplah keduanya sebagai hujjah.
Ibnul Muthtahhir, gembong Syi’ah terkemuka telah berdusta dalam hal
ini, ia menyebutkan dalam kitabnya bahwa hadits ini diriwayatkan Ahmad.
Kedustaan ini pun dibantah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
rahimahullah, beliau berkata, “Ahmad tidak meriwayatkan hadits ini,
tidak di Al Musnad tidak pula di Al Fadhail, dan
beliau tidak pernah meriwayatkannya selama-lamanya. Hanyasaja (riwayat
ini) ditambahi oleh Al Qathi’i dari Al Kadimi, ia berkata, telah
menceritakan kepada kami Hasan bin Muhammad Al Anshari, ia berkata,
telah menceritakan kepada kami Amr bin Jami’, ia berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Laila dari saudaranya dari Abdurrahman
bin Abi Laila dari bapaknya, marfu’an (sampai ke nabi).”
Akan tetapi, Amr bin Jami’ adalah perawi yang tertuduh sebagai
pemalsu hadits, sebagaimana yang disebutkan Al Hafizh Ibnu ‘Adi. Dan Al
Kadimi dikenal sebagai pendusta.
Maka hadits ini adalah bathil, terlebih ketika ada hadits shahih yang
menyebutkan bahwa gelar Ash Shiddiq juga berlaku bagi selain Ali,
sebagaimana yang diriwayatkan dalam Ash Shahihain, “Bahwa nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam mendaki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar,
dan Utsman. Lalu gunung Uhud pun bergetar, maka nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam berkata kepada Uhud, ‘Tenanglah wahai Uhud! Karena diatasmu
(sekarang) ada seorang nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid.”
Diringkas dari As Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah no.355, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah.
http://haulasyiah.wordpress.com/2008/11/17/kedudukan-hadits-ali-adalah-ash-shiddiq-terbaik/
http://haulasyiah.wordpress.com/2008/11/17/kedudukan-hadits-ali-adalah-ash-shiddiq-terbaik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar