Rabu, 08 Februari 2012

Kedudukan Hadits “Memandang Ali adalah Ibadah”

“النظر إلى علي بن أبي طالب عبادة “

“…memandang Ali bin Abi Thalib adalah ibadah.”

Berkata Syaikh Al Albani dalam kitabnya “As Silsilah Al Ahadits Adh Dha’ifah 1/531):
Palsu. Dikeluarkan Ibnul Furrati melalui jalur Muhammad bin Zakariya bin Dinar, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Al ‘Abbas bin Bukkar, ia berkata: telah menceritakan kepada kami ‘Abbad bin Katsir dari Abu Zubair dari Zabir secara marfu’.
Suyuthi menyebutkan dalam “Al Laai 1/346” satu riwayat penguat dan ia diam atasnya (tidak berkomentar). (akan tetapi) riwayat penguat itu palsu juga, karena Muhammad bin Zakariya adalah Al Ghullabi dikenal sebagai pemalsu hadits.
Potongan hadits terkahir (lafazh diatas) disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya “Al Maudu’at” dari riwayat beberapa orang shahabat, dan semuanya (yakni sanadnya) berpenyakit.
Suyuthi menyebutkan dalam kitabnya “Al Laai 1/342-346” mutaba’at dan syawahid (riwayat-riwayat penguat) yang banyak sekali, oleh karena itu ia cantumkan dalam kitabnya “Al Jami’ush Shaghir”, dan Adz Dzahabi dalam kitabnya “Talkhis Al Mustadrak 3/141” menshahihkan salah satu jalurnya, tapi tidak benar sebagaimana yang akan aku jelaskan -insya Allah- pada no.4702.

Hadits ini memiliki riwayat-riwayat penguat yang banyak akan tetapi semuanya lemah dan palsu sehingga tidak bisa merubah kedudukannya.



http://haulasyiah.wordpress.com/2008/11/05/kedudukan-hadits-memandang-ali-adalah-ibadah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar