Senin, 12 Desember 2011

Barang Tercecer Milik Jamaah Capai 2 Ton

11/12/2011 15:20
Liputan6.com, Jeddah: Pembatasan ketat terhadap berat bawaan jemaah haji yang diterapkan Saudia Airlines berdampak menumpuknya barang bawaan jemaah haji di salah satu gudang di daerah Abraragama, Jeddah. Sebelumnya, barang-batrang kelebihan jemaah ditinggal di Bandara King Abdul Azis, kemudian diangkut ke salah satu kargo yang telah menjalin kerjasama dengan Misi Haji Indonesia di Arab saudi.

Syafruddin Harun, pekerja dari Al-Mazroi menuturkan, barang yang terkumpul di gudang ini adalah barang kelebihan milik jemaah haji yang pulang dengan Saudi Airlines. "Kami hanya membawa dari bandara dan menyimpannya di gudang. Selebihnya, terserah pihak Misi Haji Indonesia," katanya.

Ditanya berapa kira-kira jumlah total dari barang-barang tersebut, menurut Syafruddin menjawab ada sekitar dua ton. Jumlah itu, hanya perkiraan karena baru akan diketahui setelah ada pertemuan dalam beberapa bulan mendatang dengan pihak Misi Haji. Dalam pertemuan itu juga akan diputuskan mengenai jalan keluar atas barang-barang tersebut.

Hasil pengamatan di gudang, barang jemaah yang harus ditinggal itu jenisnya macam-macam. Ada zamzam, troli untuk kopor, pakain dalam, ihram, mainan anak-anak, buah-buahan yang mulai bau busuk, alat masak, panci, teko dan tas-tas yang berisi berbagai macam oleh-oleh khas jemaah haji.


Soal kelanjutannya akan dikirim atau diberikan pada pihak lain sebagai aksi sosial, menurutnya, terserah Misi Haji. Untuk itu, imbuh Ujang, Mazroi hanya mempunyai waktu dua sampai tiga bulan ke depan untuk mengamankan barang tersebut. Setelah itu, terserah Misi Haji yang akan memutuskan langkah berikutnya.

"Kalau kita perhatikan, jumlah barang jemaah yang ditinggal tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu," kata Ujang yang asal garut ini. Ia juga mengakui, persoalan ini akan muncul setiap tahunnya jika tidak terus dilakukan sosialisasi yang gencar sampai ke tingkat yang paling bawah terhadap calon jemaah haji tahun yang akan datang.

Menyangkut barang jemaah yang berlebihan ini, selalu menjadi perhatian serius dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Slamet Riyanto. Karena itu pula ia akan mencoba mengajak perusahaan BUMN dan swasta untuk membuka kargo barang jemaah haji.

Terkait hal ini, Ujang juga mengusulkan bahwa bank penyimpan dana jemaah haji atau BPIH (Biaya Penyelanggaraan Ibadah Haji) mestinya ikut andil dalam mengatasi kelebihan muatan ini. Caranya adalah dengan memberikan kargo gratis sebanyak 10-20 kilogram untuk jemaah haji.

Ia juga menuturkan, pihaknya pernah mendengar Bank Negara Indonesia (BNI) sudah mewacanakan untuk memberikan kargo gratis sebanyak 20 kilogram sejak dua tahun yang lalu. Namun, hal tersebut belum terealisasi hingga pelaksanaan haji tahun ini.

Sepanjang musim haji tahun ini jemaah haji kurang disiplin dalam persoalan barang bawaan. Karena itu, sekitar 1.000 kopor jemaah haji dibongkar disebabkan kelebihan muatan dan membawa zamzam.

"Kebanyakan kopor jemaah yang dibongkar karena membawa air zamzam, yang paling banyak dibongkar kopor jemaah haji dengan penerbangan Saudia Airlines," kata Ujang seraya menyebutkan, ada sejumlah jemaah haji yang ngotot tidak mau koponya dibongkar. Menghadapi hal itu, pihak Mazroi hanya pasrah dan menyerahkannya kepada PPIH.(Kemenag/ARI)




http://berita.liputan6.com/read/366945/barang-tercecer-milik-jamaah-capai-2-ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar